MANFAAT PENDIDIKAN
KARAKTER DI PESANTREN
Idah
Wahyuni
Guru Bahasa Inggris SMPI Integral Luqman Al Hakim Batam
Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus,
yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan
tindakan (action). Tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan
efektif (Azzet, 2011:27). Dengan pendidikan karakter yang diterapkan secara
sistematis dan berkelanjutan, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya.
Kecerdasan emosi ini adalah bekal penting dalam
mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena seseorang akan lebih mudah
dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan
untuk berhasil secara akademis. Oleh karena itu, sangat penting sekali posisi
dari pendidikan karakter bagi masa depan baik bangsa maupun siswa itu sendiri
Sebelumnya, ketika kegiatan pendidikan dilakukan di sekolah, pendidikan
karakter dilakukan dengan pengawasan langsung dari guru. Kegiatan-kegiatan yang
mendukung pendidikan karakter juga bisa dilakukan langsung, secara intensif dan
bisa diukur tingkat keberhasilannya. Kegiatan harus dilakukan secara tatap muka
ketika kegiatan pendidikan dilakukan secara daring, dominan terjadi proses pembelajaran, atau transfer
pengetahuan saja, tak ada yang bisa menjamin siswa mendapatkan pendidikan
karakter dari kedua orang tua mereka sesuai dengan nilai-nilai yang selama ini
diajarkan oleh institusi pendidikan. karakter yang sudah diterapkan di sekolah
dan di dalam
kelas adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama
seperti berdoa, saat sebelum dan sesudah
pelajaran, sholat jamaah di sekolah
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan yang ada di sekolah misalnya memakai seragam
sesuai ketentuan, penampilan yang rapi dan sopan, mengikuti upacara bendera
dengan khidmat. kondisi seperti saat ini otomatis tidak bisa melakukan
kegiatan-kegiatan tersebut, kehadiran guru dan pendidik serta interaksi mereka
dengan para siswa secara langsung diperlukan untuk pelaksanaan pendidikan
karakter yang komprehensif.
Keteladanan para pendidik yang dilihat dan dirasakan
langsung oleh para siswa adalah kunci utama pendidikan karakter di lembaga
pendidikan. Terlebih pada keadaan saat ini, dimana banyak orang tua yang
teramat sibuk bekerja, khususnya di waktu-waktu pembelajaran daring dilakukan.
Tentunya
mereka tidak dapat mengawasi langsung
apa yang dilakukan oleh anak-anak mereka. Partisipasi siswa ketika pembelajaran
selalu dalam pengawasan guru akan berlangsung
aktif ini hanya dapat terjadi guru dapat
memastikan siswa mengikuti
pembelajaran dengan serius kurangnya pengawasan dalam melakukan
pembelajaran membuat siswa kehilangan fokus . Solusi atas permasalahan
tersebut dengan memilih pendidikan pesantren adapun beberapa keuntungan pendidikan
pesantren adalah sebagai berikut.
- Tempat belajar yang sempurna
Konsep
pesantren kuno berkembang dikalangan masyarakat
berfokus dengan pengajaran agama islam, orang tua yang menginginkan agar anaknya
menguasai pengetahuan umum
mengurungkan niatnya untuk
menyekolahkan anaknya di pesantren, orang tua dilanda dilema, disatu
sisi mereka menginginkan anaknya agar memiliki pengetahuan agama yang cukup.
Beberapa orang tua menjadikan
pesantren sebagai tempat
pelarian atas ketidakmampuan mereka dalam pendidikan agama, ketika mereka tidak
mampu untuk menanamkan nilai keagamaan pada anak anak mereka maka mereka menyerahkan kepada pesantren
untuk dibina dan dibimbing.
Pesantren sering dianaktirikan dengan
sekolah umum dalam ranah
pendidikan nasional. Demikian ini sangat
jelas antara fasilitas sarana dan
prasarana antara pesantren dan sekolah
umum, seperti sarana Laboratorium IPA, Perpustakaan dan yang lainnya, seiring
berjalannya waktu, perkembangan ilmu pengetahuan menjadikan pesantren berbenah Sehingga
pesantren pesantren sekarang sudah mengalami
kemajuan dan terbentuk seperti
sekolah modern.
Modernisasi
pendidikan pesantren saat ini dapat dilihat pada kemajuan berbagai komponen pendidikannya, seperti Infrastruktur, fasilitas dan media
pembelajaran yang berbasis IT, Tenaga pendidik yang profesional, sumberbelajara
yang relevan dengan kemajuan ilmu pengetahuan terkini, bahkan lahirnya beberapa
pesantren unggulan bertaraf internasional. Hal ini membuat masyarakat kembali
melirik pesantren, dan anggapan bahwa pesantren hanya berfokus terhadap
pendidikan islam pun mulai pudar karena kurikulum pesantren mempelajari
berbagai ilmu pengetahuan sebagaimana pada sekolah negeri atau umum.
- Mendalami ilmu agama
Pendidikan agama lebih penting dari pendidikan umum.
Dengan agama maka ia akan memiliki pedoman yang kuat, agar mereka tidak
berpengaruh ke kehidupan remaja yang negatif di era industri 4.0. Pendidikan
pesantren memiliki kualitas agama yang
baik, memungkinkan anak mempunyai
kepribadian yang lebih baik karena di pesantren mereka mendapatkan
pengetahuan pelajaran agama yang lebih
banyak seperti: Fiqih, Al qur’an hadits, Aqidah Akhlak,tariq dan bahasa arab
bahkan qiroah, Tahfidz quran, hafalan hadits dan ayat pilihan
- Rutinitas ibadah lebih tertata dan teratur
Pesantren
anak
berada dilingkungan yang didominasi oleh
orang yang paham agama dan belajar tentang agama, mereka menanamkan
nilai yang diperolehnya dengan
keseharian mereka, lain halnya dengan
sekolah umum, di pondok pesantren para santri diajarkan untuk menjalankan
rutinitas berdasarkan ajaran agama selama
24 jam sehari dengan pembiasaan pembiasaan yang ada di pesantren seperti sholat
tepat waktu,sholat dhuha,tahajud,beramal, wirid pagi petang ataupun amalan amalan dalam skala pekan
seperti puasa senin dan kamis.
- Mempraktekan nilai nilai agama
Ketika
memilih pendidikan pesantren kewajiban untuk memberi bekal ilmu pengetahuan
kepada anak yang sejatinya tanggung jawab orang tua menjadi sangat terbantu
karena di pesantren anak anak diajarkan untuk
mengamalkan nilai nilai agama
dari yang sangat dasar seperti doa dan adab sehari hari, tata cara sholat dan
bersuci, ataupun materi berkaitan dengan permasalahan kehidupan remaja bahkan ilmu dan amalan yang lainnya
seperti menghafal Al qur’an dan Bahasa Arab sebagai penunjang ibadah mahdoh.
- Rasa aman dari pergaulan Bebas
Selain pelajaran agama yang bagus, orangtua juga tidak
perlu khawatir tentang pergaulan anaknya salah satu penyebab kenakalan remaja
adalah dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang agama, selain faktor eksternal seperti pengaruh media
sosial pergaulan bebas siswa lebih dominan terpacu kearah negatif. Media sosial
merupakan salah satu sumber kerusakan Remaja di era digital dimana
remaja sudah menjadi addict terhadap media sosial, malas untuk belajar
maupun beraktifitas selain efek negatif lainnya seperti kejahatan cyber,
pornografi, kurangnya kemampuan bersikap empati
berkomunikasi dan diantara kerugian yang terbesar adalah kerugian dari
menyiakan waktu. Karena waktu adalah pedang, barang siapa tidak mempergunakannya
untuk hal hal yang berguna ia akan
menebas siapa yang tidak bisa menguasainya.
- Melatih kemandirian
Pondok pesantren menjadi salah satu tempat untuk melatih
kemandirian anak. Dengan banyaknya aktivitas di pesantren mewajibkan mereka
menyegerakan Pekerjaan dan tidak
menundanya Sebab, kegiatan di pesantren terlalu padat : Tahajud,Salat
subuh,tadarusan, bersiap untuk berangkat ke sekolah, sarapan pagi. Pukul 07.00
WIB siswa sudah di dalam kelas, begitu juga kegiatan di sore hari sudah
terjadwal tidak ada waktu yang sia sia hal tersebut menjadikan Pondok pesantren dapat membangun kepribadian santri disiplin,
mandiri dan mulia Santri yang sukses
dimulai dari santri yang berkepribadian mandiri mampu menyelesaikan masalah
sendiri, kemandirian mengajarkan santri untuk hidup sederhana awal dari
kemandirian santri dapat mendalami ilmu agama dan menyebarkanya sehingga dapat
berguna untuk nusa dan bangsa.